Gunung
Barujari memang disebut sebagai
anak Gunung Rinjani lantaran posisinya yang menyatu dengan Gunung Rinjani. Gunung Barujari terletak di sisi timur kaldera Rinjani.
"Dahulu Gunung Rinjani bernama
Gunung Samalas, Rinjani dulunya sempat memiliki
ketinggian ±5.000 mdpl pada masa Pleistosen. Jenjang selanjutnya di masa yang sama terjadi erupsi dahsyat yang pertama. Di jenjang ketiga mulai terbentuklah
kaldera 7x6 km berbentuk elips akibat letusan paroksisma sekitar
abad ke-13 berdasarkan data baru oleh
Akira Takada dan
Frank Lavigne. Jenjang keempat terbentuklah kerucut Rinjani muda di sisi timur kaldera diikuti letusan di abad ke-13. Hingga akhirnya di
jenjang ke-5 kaldera tersebut terisi air dan terciptalah danau Segara Anak yang bisa kita nikmati keindahannya saat ini.
Selain danau berwarna hijau tosca itu, terbentuk pula anak gunung Rinjani yang masih memperlihatkan aktifitas kegunungapiannya, Namanya Gunung Baru Jari yang bisa kita lihat dengan sangat jelas jika kita sudah berada di tepian Danau Segara Anak maupun di
Puncak Rinjani yang punya ketinggian 3.726 mdpl itu. Gunung Baru Jari tersebut punya elevasi 2.376 mdpl dan konon bisa jadi makin tinggi karena aktifitas vulkaniknya.
Selain Gunung Barujari, aktifitas Rinjani juga menciptakan satu kerucut baru yang dinamakan
Gunung Rombongan setinggi 2.110 mdpl. Kemunculannya diawali dengan gempa yang setara dengan 273,8 kali bom atom. Gempa itu disusul dengan kepulan asap dan hujan abu selama 7 hari pada tanggal 23-30 Desember 1944.
Karena itu, semestinya letusan yang terjadi pada
Gunung Barujari disebut sebagai letusan Gunung Rinjani dan bukannya letusan anak Gunung Rinjani atau Barujari.
Seperti dipaparkan tenaga ahli bidang kebencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono.
Mbah Rono menjelaskan bahwa Gunung Rinjani meletus
melalui kerucut aktif dalam kaldera yang
disebut Gunung Barujari. Gunung Barujari, kata dia,
tidak akan ada tanpa Gunung Rinjani. Sementara Gunung Rinjani tetap ada walau tanpa Barujari.
"Gunung Barujari itu
gunung api di dalam kaldera Gunung Rinjani, secara sistem Gunung Rinjani," ujar dia.
Baca juga sejarah Gunung Rinjani dalam bahasa inggris: History of Mount Rinjani Complex
Belum ada tanggapan untuk "Kisah Gunung Rinjani dan Kelahiran Si Barujari"
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya...